Penulis : Gina Septia Meilani
Tanggal : 12 Juni 2019
Tampat Tujuan : Curug lontar Leuwiliang Bogor
Tanggal : 12 Juni 2019
Tampat Tujuan : Curug lontar Leuwiliang Bogor
Pada tanggal 12 Juni 2019, dimana pada saat libur bulan puasa kami berniat mengunjungi salah satu wisata alam yaitu Curug Lontar daerah Leuwiliang Bogor, selain disebut sebagai Kota Hujan, Bogor juga mempunyai sebutan lain yaitu Kota Seribu Curug. Tidak perlu dihitung banyaknya jumlah curug yang ada dikota bogor, selain banyak wisata alamnya di bogor juga memiliki keindahan alam yang sangat asri dan alami, curug Lontar ini masih tersembunyi dan belum banyak terjamah dikunjungi wisatawan.
Menuju perjalanan ke Curug Lontar Leuwiliang
Untuk bisa mengunjungi bisa menggunakan kendaraan roda empat ataupun roda dua. perjalanan bisa mulai dari kota menuju langsung ke Leuwiliang. Setelah melewati Jembatan sungai cianten, dilanjutkan menuju PLTA unit Kracak sejauh kurang lebih 7 Km. Jika menggunakan kendaraan umum dari stasiun Bogor, bisa menggunakan angutan umum 02 atau 03 ke Bubulak, kemudian dilanjutkan angkutan umum 05 arah Jasinga-leuwiliang. Seterusnya, berhenti di pertigaan Kracak dan gunakan angkutan umum 57 Kracak-Puraseda.
Jika bingung kalian bisa meminta petunjuk kepada warga sekitar, Pada umumnya mereka tahu persis, terlebih jika mendengar nama PLTA Kracak. Jalan menuju Curug Lontar Leuwiliang lumayan sulit karena jalan menelurusi persawahan yang mana terlihat licin dan curam jadi harus sangatlah hati-hati.
Panorama Mengagumkan tetapi juga membahayakan
Sampai disana kita diberikan view atau pemandangan yang luar biasa, yaitu sangat amat terlihat air terjun Curug Leuwiliang, yang mana sangat tinggi membentang ditambah kita mendengar suara air terjun yang jatuh kebawah dengan sangat kencang, volume air yang mengalir cepat membuat kita ingin berenang dan terus menerus tetap disana.
Untuk biaya tiket, Curug Lontar yang berada di bogor ini dulunya belum memberlakukan harga tiket masuk dan belum dipatenkan unutk masalah biaya tiket, tetapi karena semakin banyaknya pengunjung pada saat liburan, jadi pihak yang menjaga Curug Lontar (Pak nardi) ini memberikan harga tiket masuk yang lumayan variatif murah yaitu Rp.10.000,- untuk sekeluarga tidak diminimal kan, yang mana nanti uang itu akan dibangun untuk merenovasi jalan menuju Curug Lontar agar tidak terlalu berbahaya.
Keunikan lain dari Curug Lontar yakni memiliki kubangan kurang lebih seluas 7.000 meter persegi dengan kedalaman sekitar 26 meter. Sayangnya, pengunjung dilarang berenang atau bermain di kubangan tersebut. Pasalnya, aliran air tersebut sangat berbahaya terlebih saat musim penghujan. Menurut warga sekitar, banjir bandang sering datang tiba-tiba. Dan aliran tersebut dapat membahayakan. Pun demikian, pesona keindahan curug leuwiliang Bogor ini tetap mengagumkan.
Sejarah Curug Lontar
Sumber PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air) Sejak Zaman Belanda
Curug Lontar terletak di Desa Kracak, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Air terjun tersebut merupakan bagian dari sungai Cianten yang berasal dari pegunungan Halimun – Salak. Wisata alam dengan tinggi sekitar 35 meter tersebut memiliki debit air yang cukup deras. Dengan kondisi tersebut, tak heran jika dimanfaatkan sebagai sumber pembangkit listrik tenaga air (PLTA) Kracak. Pemanfaatan ini ternyata juga sudah dilakukan sejak zaman Belanda.
Menurut kami Curug Lontar ini adalah curug yang paling tinggi air terjunya daripada curug lain yang ada di bogor, walaupun memang curug ini terbilang berbahaya karena katanya takut tenggelam jadi kami lebih berhati-hati. dan juga minusnya kami tidak bisa berenang menikmati air curugnya, alhasil kami hanya memandang keindahanya dan berswafoto untuk mengabadikan momen curug ini.
No comments:
Post a Comment